Persahabatan?

Sebuah berita bahagia datang dari seorang sahabat melalui sms, ucapan alhamdulilah dan selamat pun terkirim pula melalui sms sejenak setelah membaca sms itu. Waktupun berlalu hari demi hari terlewati hingga sebuah message bernada komplain datang lagi
darinya... "kenapa nggak sempatin mampir kerumahku ? "...

Hmmm... mungkin aku salah ya dengan tidak menghiraukan berita bahagia itu? aku hanya ingin teman baikku itu juga mengetahui bahwa tidak hanya dia yang perlu diperhatikan atau touch. Bukankah persahabatan itu "saling" bukan hanya sepihak? Apakah tidak cukup sms dibalas dengan sms juga?

Entah kenapa aku punya perasaan bahwa dia sudah berubah, tidak seperti pertama kali kukenal dia kira-kira pertengahan tahun 1994 atau 14 tahun lalu. Aku merasa 3 tahun belakangan ini dia mulai sombong, hanya menghubungi dikala dia perlu, pembicaraannya pun selalu "tinggi", tidak punya waktu lagi untuk saling berbagi seperti dulu. Ketika dia menghubungiku, aku harus (merasa harus kali ;> ) "ada" buat dia, apapun dan kapanpun. Tapi kalau aku yang menghubunginya aku ngrasa dia gak punya waktu bahkan perhatian buatku. Hiks....

Sebenarnya tidak ada permusuhan ataupun persoalan apapun antara aku dengannya, mungkin aku aja yang terlalu sensitif menyikapi hal ini...aku ngerasa kehilangan dia, kemana sahabatku yang dulu, sahabat yang selalu ada dikala susah dan senang? Kemana dia dikala aku duka? yah mungkin aku telah kehilangan dia. Kehilangan kebersamaan yang dulu kita nikmati bersama-sama atau tepatnya masih ada perasaan "saling".

Mungkin aku harus introspeksi bahwa ternyata aku tidak boleh berharap orang lain berbuat sesuatu yang kuinginkan, mungkin aku tidak boleh berharap segala yang kulakukan akan akan berbalas yang sama, dan mungkin aku harus memahami bahwa mungkin dia sibuk dan tidak punya waktu untukku lagi.
Atau berbaik sangka saja bahwa mungkin dia sedang sibuk sekali.

Ternyata memang tiada sesuatu yang abadi kecuali perubahan. Kurasa hanya perubahanlah yang abadi... sesuai jaman dan keadaan...